Pada awal masa gerakan
nasional kaum Mason bebas sudah berusaha menguasai perpolitikan Indonesia
dengan cara sokongan keuangan bagi mahasiswa-mahasiswa Indonesia yang berbakat.
Kehebatan kaum Mason Bebas di Indonesia ini pada kemudian hari tampak pada
pendirian sekolah-
sekolah dan
perpustakaan yang tersebar hamper diseluruh Indonesia, kita dapat lihat
lokasi-lokasi dan waktu berdirinya sekolah-sekolah bentukan kaum Freemason
ini,:
.
1875 di Semarang
.
1879 di Batavia
.
1885 di Yogyakarta, dua sekolah
.
1887 di Surakarta dan Magelang
.
1888 di Buitenzorg (Bogor)
.
1889 di Padang dan Probolinggo
.
1892 di Semarang, sekolah kedua
.
1897 di tegal
.
1898 di Bandung dan Manado
1899 di Aceh
.
1900 di Malang
.
1903 di Malang, sekolah kedua
.
1905 di Bandung, sekolah kedua
.
1907 di Blitar
.
1908 di Surabaya
.
1900 di Padang, Magelang (sekolah kedua) dan
Medan, Makssar, Kediri
1926 di Malang, sekolah ketiga
Selain
mendirikan sekolah-sekolah, para anggota Tarekat Mason Bebas di Indonesia ini
juga mendirikan berbagai perpustakaan di berbagai daerah. Di semarang pada
tahun 1875 di buka peprustakaan yang disebut “De Verlichting” dan pada tahun
1917 ditempatkan di Perpustakaan Pusat dan Ruang Baca Umum. Jenis perpustakaan
itu dengan berjalannya waktu, muncul hampir bersamaan dengan di semua tempat
yang ada loge.
20
Tidak ada komentar:
Posting Komentar